Sunday, 18 August 2019
Hikmat Dari Tuhan Melebihi Segalanya
Sumber gambar : https://www.jawaban.com/read/article/id/2016/06/17/58/160616162557/ini_alasan_mengapa_hikmat_lebih_berharga_daripada_emas
Hikmat hanya dapat kita peroleh apabila kita memiliki hati yang takut akan Tuhan. Artinya
ketika kita taat melakukan segala kehendak Tuhan, hikmat itu akan diberikan.
Oleh karenanya, setiap kita harus selalu berusaha mendapatkan hikmat itu. Bagai
mana caranya ? “…jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku dalam
hatimu, sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan
hatimu kepada kepandaian ; jikalau engkau mencarinya seperti perak,dan
mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh
pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapatkan pengenalan akan Allah”.
Menurut pendapat umum, orang yang mampu menyelesaikan studinya pada tingkat tinggi akan di anggap sebagai orang berhikmat. Contoh ; orang yang menyelesaikan studi sampai SMA di anggap memiliki hikmat lebih rendah dari seorang sarjana (S1), kemudian yang berijazah S1 masih dikalah hikmatnya dari lulusan master (S2), dan seterusnya. Tetapi, itu hanya menurut pemikiran manusia. Dalam hal pengetahuan dan juga kecerdasan intelektual memang mereka memiliki tingkat yang berbeda, tetapi orang yang tingkat pendidikannya tinggi belum tentu mempunyai “hikmat” seperti yang di maksudkan dalam Alkitab. Kata hikmat yang di maksud dalam ayat di atas adalah wahyu dari Tuhan. Perihal hikmat ini biasa tidak pernah terpikirkan oleh orang di dunia ini. Bagi mereka,kecerdasan dan keahlian sudah lebih dari cukup.
Hikmat hanya dapat kita peroleh apabila kita memiliki hati yang takut akan Tuhan. Artinya
ketika kita taat melakukan segala kehendak Tuhan, hikmat itu akan diberikan.
Oleh karenanya, setiap kita harus selalu berusaha mendapatkan hikmat itu. Bagai
mana caranya ? “…jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku dalam
hatimu, sehingga telingamu memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan
hatimu kepada kepandaian ; jikalau engkau mencarinya seperti perak,dan
mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh
pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapatkan pengenalan akan Allah”.
Sebagai orang percaya, didalam hidup kita ada Roh Kudus yang adalah sumber hikmat itu. Tetapi apabila kita hidup dalam kedagingan, hawa nafsu dan tidak mau tunduk kepada kehendak Tuhan, kita telah memadamkan Roh Kudus yang ada di dalam diri kita. Akibatnya hikmat tidak kita dapatkan, padahal Roh Kuduslah yang memberikan hikmat itu kepada kita. Sebaliknya, jika hidup kita dipenuhi Roh Kudus, kita akan mengerti apa kehendak dan isi hati Tuhan. Yang utama adalah mengandalkan hikmat dari Tuhan, kemudian barulah ditunjang oleh kepandaian kita.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Amin
ReplyDeleteAmin
ReplyDelete