Sunday, 18 October 2020

Banjir dan Longsor di Messawa, Mahasiswa STT Mamasa Adakan Bakti Sosial

 

Foto : Mahasiswa STT Mamasa bersama warga dan TNI bersihkan material longsor yang menimbun jalan.

PM STTM, Mamasa-, Pada hari Kamis, 8 Oktober 2020 malam, banjir bandang dan longsor melanda wilayah Messawa, tepatnya di desa Rippung. Bencana tersebut merusak area persawahan dan kebun warga, juga menutup akses jalan masuk ke dalam 3 dusun.


Menyikapi peristiwa ini, mahasiswa STT Mamasa bekerja sama dengan pihak kampus melaksanakan bakti sosial di daerah terdampak tersebut pada tanggal 17-18 Oktober 2020.


Kurmei Putra, selaku ketua panitia sekaligus ketua BEM PM STT Mamasa mengungkapkan bahwa itu adalah bentuk kepedulian STT Mamasa untuk berbagi dengan sesama, serta sebagai wujud kesadaran akan eksistensinya sebagai lembaga yang harus melayani.

 

"Jadi apa yang kami lakukan ini, tidak lain dari keterpanggilan kami untuk melayani dan berbagi kepada sesama yang membutuhkan. Kami juga menyadari sebagai lembaga yang harus melayani mesti berpartisipasi aktif dalam pelayanan-pelayanan seperti ini" Ungkapnya.

 

Pada kegiatan ini, mahasiswa STT Mamasa menyalurkan bantuan logistik berupa bahan makanan serta melakukan kegiatan gotong-royong membersihkan material longsor yang menimbun jalan bersama-sama dengan masyarakat setempat dan juga dari prajurit TNI.

Monday, 15 June 2020

Aktivitas di Kampus STT Mamasa Mulai Aktif Hari Ini, Tetap Mengikuti Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19



PM-STTM, Mamasa- Setelah adanya surat edaran pemerintah Kab. Mamasa tentang Pemberlakuan Tatanan Hidup Baru (New Normal Life) Terbatas, maka melalui keputusan rapat pimpinan STT Mamasa bersama dengan BPMS GTM kampus STT Mamasa mulai mengaktifkan aktivitas perkuliahan di kampus hari ini, Senin 15 Juni 2020.


Dalam pelaksanaannya, pembukaan dan pengaktifan aktivitas akademik di kampus ini juga tetap melakukan berbagai upaya pencegahan penularan virus dengan memperhatikan protokol kesehatan sesuai dengan petunjuk WHO. 

Tampak, segenap mahasiswa dan dosen datang di kampus dengan tetap mengenakan masker, serta juga tetap menyediakan tempat cuci tangan di depan kampus. Juga, dalam pelaksanaan perkuliahan, tempat duduk mahasiswa disusun dengan jarak tertentu. 


 Foto : Mahasiswa yang antrean cuci tangan sebelum masuk wilayah kampus

Hal ini dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut perkuliahan yang dinilai tidak maksimal selama #BelajarDiRumah. Dalam surat pemberitahuan yang diedarkan pimpinan STT Mamasa, disebutkan supaya semua perkuliahan dapat tuntas selama pelaksaanaan perkuliahan di kampus. Juga disampaikan dalam surat itu, bahwa untuk mencegah penyebaran pandemic covid-19, maka mahasiswa yang tinggal di zona merah tidak perlu ke Mamasa, namun akan mengikuti pembelajaran online dari dosen mata kuliah yang bersangkutan.

Cristian Very, Ketua BEM STT Mamasa, berharap bahwa pengaktifan aktivitas perkuliahan di kampus dapat berjalan dengan baik dan mendapat hasil yang maksimal. “kita berharap, perkuliahan di kampus ini dapat berjalan dengan maksimal dan mahasiswa dapat memperoleh materi kuliah secara baik” ungkapnya.

Juga salah seorang mahasiswa, Perianto Mesalangi, mengungkapkan bahwa STT Mamasa harus mampu menyesuaikan perkuliahan setelah melewati pandemi ini apalagi memasuki New Normal Life. “selama pandemi, mahasiswa juga banyak mengikuti webinar-webinar online yang dilaksanakan oleh kampus teologi lain yang cara belajarnya tentu berbeda dengan cara belajar di sini. Karena itu, semoga ke depan proses pembelajaran harus juga mampu bersaing dengan yang lain, sehingga mahasiswa tidak bosan dengan perkuliahan disini, apalagi ada mahasiswa yang menonton ataupun mengikuti webinar dengan kelas pembelajaran yang berkualitas” jelasnya.

Dipublikasikan Oleh :
Divisi Informasi dan Komunikasi BEM PM STTM